Tahun ini karyanya lumayan bagus-bagus lho. Ngomong-ngomong ada juga peserta yang habis biaya sampai jutaan rupiah lho.Selain untuk bahan juga untuk mengupah orang yang bikin hehe.
Sulit nyari kemurnian di tengah persaingan keras para sekolah.
Sementara Stephanie dan kawan-kawan jalan-jalan karena belum boleh masuk ke lokasi lomba, Eillen dan Chyntia mendapat pengarahan awal perihal lomba Blog.
"Kalian akan mendapat 1 komputer dan fasilitas internet" jelas kakak Pembimbing dari Deteksi.
"Kalian harus membuat tulisan seputar event ini dan upload foto maksimal 3 buah "
"Lho ini upload gambar apa buah sih?"
Para peserta Mading Competition antri untuk diperiksa bahan-bahan mading yang akan dipakai untuk lomba nanti. Antrean cukup panjang tapi untunglah karena kecerdikan Stephanie kita dapat tempat paling depan.
Peserta sekolah lain ada yang pakai kostum aneh-aneh. Lucu juga sih suasananya karena selain menunjukkan kemampuannya bikin mading mereka juga kreatif bikin yel yel.
Kasihan banget lho, sejak latihan di sekolah Shiela tuh dah kena cutter sekali.
Akhirnya daripada kena cutter terus maka dia membungkus kelima jarinya dengan Handyplast. Unik juga cara shiela tuh.Sedia Hansaplast sebelum kena cutter.
Ketika Stephanie memberi kode ke Mr. A bahwa shiela kena cutter maka Mr. A segera lari ke hypermart dan membeli HansaPlast.
Agak susah juga keluar masuk arena lomba ini.Kalo penjaganya pas mau ngerti prosedurnya ngga dibuat ruwet.
Untung Mr. A diijinkan masuk lagi setelah bilang muridnya kena cutter tangannya.Darah muncrat kemana-mana lidah menjulur dan mata mendelik wkwkwkwkwk.
Shiela segera ditolong oleh para medis yang berjaga di dekat pintu masuk.
Hari ini Stephanie,Sienny,Cindy,Shiela,Jennifer mulai perjuangannya membuat mading di event pelajar tahunan milik Deteksi Jawapos.
Antara siap dan nggak kami berangkat ke PTC naik mobil Panther ijo milik pak Setyo. Setiba di depan RedboXX milik Delly kami menurunkan semua barang bawaan yang lebih dikit daripada tahun lalu.
Setelah di dalam kami disuruh berbaris dan semua barang dicek. Aturan mainnya nggak boleh ada bahan yang udah dibentuk dari rumah.
Nah, untunglah kami ngga seperti tahun lalu.Kali ini lancar banget.
Tapi kasihan ada beberapa sekolah yang bahannya harus dibuang karena udah terukur dan dibentuk. Ada peserta yang nangis dan sempat difoto oleh miss Soesi karena bahannya dibuang oleh panitia.
Kelompok Stephanie menghabiskan waktu menunggu dengan berjalan-jalan ke toilet dan food court.
Ternyata Stephanie meski badannya kurus tapi makannya banyak juga lho hehe.
Karena kami harus datang pagi maka kami harus ngalamin AC yang belum dinyalain, keringetan juga tuh.
Shiela langsung lari mencari gramedia toko buku kesayangannya, tapi mereka kecewa karena gramedia ngga ada tapi yang ada hanya Trimedia.Akhirnya Shiela dan Chyntia ngga jadi masuk dan ngacir ke gerai makanan.
Demi mendapatkan posisi uenak Stephanie mengajak Jennifer untuk duduk di pintu masuk, dan emang mereka akhirnya masuk duluan lho.