Jam 9.00 kami datang ke PTC dan semua barang diperiksa,agar tidak kecolongan sudah dibuatin dari rumah. Dan alhasil...kami ketahuan, dan gabus 3 lembar disita petugas waaaah kacauuwwww.Akhirnya dengan usaha Miss Susy gabus itu berhasil diminta kembali dan kami hapus draftnya.
Syukurlah berkat wajah melas Danette dan Gaby gabus itu boleh dibawa masuk kembali.Yang gagal adalah penghubung meja yang pendek,langsung dibuang ke tempat sampah. akhirnya Hika jadi bingung bikin meja, jadi ambruk terus.
"Wah,gawat....pasukan Gestapo memeriksa barang-barang kami"
Klaudia dan Hika menghadapi petugas yang menyita barang-barang kami
Setelah melalui proses panjang dan berbelit kami bisa melalui gerbang itu dan menaruh barang di stand kami yang berukuran relatif sempit.Setelah itu kami disuruh keluar menunggu sampe jam 14.00, yah lumayan ada 4 jam untuk kami jalan-jalan.
Peserta dari sekolah lain cangkrukan di depan lokasi
Sebagian besar peserta memilih membentuk kelompok-kelompok seperti nunggu di Bandara. Tapi kami memilih jalan-jalan ke toko buku dan ke toilet. Selain itu kami sempat ngebahas desain yang akan dibikin nanti. Soalnya segala kertas rancangan dibuang ke tempat sampah lho jadi harus diakali gimana supaya inget desainnya.
Ada yang lucu lho, saat kami memutuskan untuk cangkrukan di RedBoxx milik Delly yang berlokasi tepat di depan lokasi lomba, eh kami diusir sama satpam. Belon tau dia!! ati-ati mas gajimu bisa dipotong-potong sama Delly ntar.soalnya Delly punya cece yang punya koleksi cutter buanyak.
Itu tuh stand kami, cukup sempit mengingat bawaan kami yang seabreg. Saat hari kedua kami kebingungan membawa balik ke sekolah karena ngga ada mobil, jadi barang-barangnya kami angkut pake Motor pak Agus dan Miss Nurita. Ada sapu,cat,palu,gergaji,de el el. Untung Hika dan Gaby mau ngebantuin bawa.
Sialnya tas guedhe itu jebol saat diseret Hika dengan kekuatan sayapnya. Yaaah, cape deeeh.
0 Response for the "Mading on the spot"
Posting Komentar