Tantangan terakhir

Posted by ::-Big BoZZ-:: On 08.19 0 komentar


Urat nadi Cicil mengeras tatkala sebuah sms tertulis di hp-nya. Kelas 7 menantang juara Actstravaganza basket tahun ini.
"Siapa takut?" balas mereka. Tapi rupanya nyali mereka sempat ciut juga hingga mereka ingin diturunkan satu tim gabungan dengan para jagoan cilik dari kelas 5. Arek SMP tertawa,"mana ada seperti itu? lapangannya terlalu kecil,Pak" tukas JeFO. Stephanie sang manajer pertandingan terus melakukan chatting persiapan pada hari Kamis malam dengan ketua Actstravaganza. Akhirnya kata sepakat dicapai.


Para penonton menunggu dengan cemas (kiri)
Sementara itu Stephy sang manajer sibuk mengawasi children fruit(anak buah) nya berlatih.

Pertandingan berlangsung amat seru karena ternyata kekuatan SD cukup membuat Bonez dan kawan-kawan kelabakan.
JeFo yang paling ditakuti kelas 6 memilih duduk di tribun kehormatan ( di bawah pohon bambu maxude) agar pertandingan berjalan seimbang.
Tim SMP memang menantang SD sejak mendengar SD ada pertandingan basket antar kelas. Jadi pertandingan ini begitu prestisius bagi mereka setelah mereka mencoba kekuatan Tim Catharina eks sekolah HAJI -
julukan Hagai-red.

Di babak awal yang berjalan lumayan lama SD mengganyang SMP 18-10. Kondisi memalukan ini memaksa Je-Fo turun kelapangan dan menyuruh Bonez menggantikan posisinya sebagai Count Leader (tukang itung skor). Kondisi lapangan memang buruk karena tidak ada guru yang memimpin. Bayangin masak penonton masuk lapangan sampe ke tengah2.

Begitu Je-Fo masuk skor bisa diimbangi hingga 18-14 (ini sih gak imbang). Penampilan Je-Fo cukup membuat formasi SD morat-marit. Je=Fo dan Hagai itu seperti orang Negro kalo main. Main bola dengan trik dan sedikit teknik akrobat. Gerakan Hagai yang cepat membuat bola hampir selalu dikuasai mereka berdua.
Stephany bilang pertandingan harus berakhir di point 20.

Akhirnya SMP takluk memalukan dengan skor 20-14.
"Lhoh, apa-apaan Pak!!" Jefo protes karena kesepakatannya 10X4 babak.
Akhirnya pertandingan dilanjutkan setelah turun minum (rasae lebih tepat naik minum soale kantinnya di lt. 4).
Formasi SD sudah tak seperti yang pertama karena Cicilia Cahyadi salahsatu center penyerang yang cukup dapat diandalkan dijemput sopirnya untuk pulang. Kondisi ini memaksa kelas 6 bertanding dengan sedikit alot.
Jeferson kehilangan pengoper bola. Dan memang posisi Cicil tak tergantikan. Bahkan Wisaka yang cool dengan serangannya yang akurat pun seakan tak mampu memberi peluang Jeferson untuk melakukan shoot.

Joshua dan Therry memang akhirnya lebih menonjol karena shoot dan serangan mereka lumayan tajam dan akurat. Ada bola-bola three point yang bagus yang dilakukan oleh Joshua. Namun duet kelas 5 jebolan CLS ini tak mampu mengimbangi serangan Blitzkrieg Je-Fo dan Hagai. di babak akhir ini SD takluk dengan beda skor yang cukup tajam. 24-7.
Tahun depan gimana nih. Mau basket atau sepakbola ?
Tunggu postingan tahun depan.

Categories:

0 Response for the "Tantangan terakhir"

Posting Komentar